Pages

RSS

Kamis, 29 April 2010

Colin Powel pun takluk pada Takbir


Sempat ga percaya waktu ku baca Kompas edisi dua hari yang lalu. tumben-tumbennya Kompas mengangkat berita yang ideologis tentang Islam walau dikit, secara harian ini milik non muslim. Walaupun katanya pemberitaannya balance, namun ada aja berita yang sedikit mendeskreditkan Islam ideologis.
Kisah ini menceritakan perjalanan Menlu AS jamannya G. W. Bush di Indonesia, yang pada waktu itu presidennya Ibu Mega.

Di jamannya bu Mega, pengamanan di sekitar istana tidak seketat sekarang, biasa aja,mungkin karena perempuan jadi ga takut ada yang menyakiti kali ya,hehe... pas kedatangan Colin Powel itu, pengamanan Istana berubah seratus derajat, ketat banget. banyak pria bule berstelan jas hitam, yang diantaranya berkacamata hitam, berjaga-jaga didepan Istana, mereka adalah petugas keamanan AS yang menyertai kedatangan sang Menlu.



Sekitar pukul 12.30 siang, rombongan mobil sang tamu tiba di istana, ia didampingi duta besar AS kala itu, Ralph L Boyce. Ia turun dari mobil BMW dengan nomer CD-12-01 dan langsung masuk kedalam istana. Tak lupa Mr. Powel cs membawa serta rombongan wartawan negri Paman Sam-nya itu.

Ketika bu Mega dan Colin Powel mengadakan pertemuan di dalam Istana, petugas pengamanan AS dengan sombongnya meminta wartawan RI agar tidak boleh berada di teras depan Istana. Padahal sebelumnya Kepala Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden RI telah mengizinkan wartawan RI bisa lebih dekat meliput pertemuan tersebut. Idiih, Istananya siapa,yang ngatur siapa, dasar Amerika tukang ikut campur.. 


Alhasil, wartawan RI tidak bisa meliput secara ekslusif pertemuan itu, buat wawancara dengan Mr.Powel pun mustahil karena jaraknya yang sangat jauh, mau teriak-teriak juga tidak bisa, karena Mr.Powel sangat dekat jaraknya dengan wartawan-wartawan asing yang diizinkan berada di teras Istana. huh, diskriminatif ko di negeri orang, memang negara yang aneh..

Tepat pukul 13.38, pertemuan Presiden Megawati dengan Menlu AS Colin Powel pun usai. saat ia keluar dari pintu Istana, tiba-tiba terdengar suara Takbir menggema "Allahu Akbar!!", "Allahu Akbar!!", dihalaman depan Istana. Kontan pasukan pengamanan AS tersebut dengan sigap menggiring Colin Powel masuk ke BMWnya, dan kocar-kacir meninggalkan halaman Istana. wartawan asing yang masih berada disana, terbengong-bengong menyaksikan kejadian tersebut. Akhirnya mereka pun senasib dengan wartawan RI yang tak dapatkan liputan berita secara eksklusif. Hmm, balasan bagi kaum yang sombong^^_

Ternyata eh ternyata, Takbir tersebut hanya dikumandangkan oleh seorang wartawan yang meminjam peci putih milik juru kamera TPI. Mungkin ia kesal dengan polah pasukan pengamanan AS yang sok itu,  mungkin juga ingin mencari perhatian agar dapat liputan ekslusif, atau bisa juga karena ia kesal dengan tingkah negara adidaya tersebut yang meluluhlantakan Afganistan dan Irak, hingga akhirnya ia bertakbir ria, wallahu'alam bishawab, Kompas tak menjelaskannya secara detail..Namun Subhanallah, ternyata tanpa diduga, suara Takbirnya yang lantang itu telah membuat pasukan pengamanan AS dan Colin Powel blingsatan dan lari tunggang langgang.

Bukti, bahwa kaum kuffar yang sombong akan kekuatan teknologi maupun pasukannya sangat takut dengan kebesaran Allah, walau hanya dengan senjata berupa seruan takbir..Allahu Akbar!!!!

0 komentar:

Posting Komentar