“Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda sanggup menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang bergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit/baik, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kesegaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.”
~ Dr. William Hay, dalam buku Immunization: The Reality Behind the Myth
~ Dr. William Hay, dalam buku Immunization: The Reality Behind the Myth
“Memangnya dari kliniknya tidak dikasih Mbak? Biasanya kan dikasih untuk pemeriksaan dan pemberian imunisasi selanjutnya” tanya salah seorang petugas posyandu ketika aku meminta Kartu Menuju Sehat (KMS) saat penimbangan berat badan Emira di bulan pertamanya. Agak sedikit salah tingkah menjawab pertanyaan itu dan dengan diplomatis kujawab “Wah lupa, Bu J”.
Tentu saja aku tak menjawab jujur, pasalnya Emira tidak diberi imunisasi/vaksinasi sedari lahir sedangkan ibu petugas posyandu tersebut sangat pro-berat imunisasi, daripada dicecar habis-habisan, terpaksa aku “berbohong” bahwa Emira sudah diberi imunisasi.
Kami (suami dan saya) sepakat tidak memberikan imunisasi/vaksinasi kepada bayi perempuan kami. Kami percaya imunisasi/vaksinasi yang selama ini diyakini masyarakat luas dapat mengurangi bahkan membasmi penyakit, sebenarnya hanyalah rekayasa.